Mardani : Telur Malaysia Jauh Lebih Murah dan Terjangkau
BERITA TERKINI ``Tim pemenangan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, membandingkan harga telur ayam di Indonesia dengan Malaysia. Menurut Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Mardani Ali Sera, harga telur di Indonesia jauh lebih mahal ketimbang Malaysia.
Kata Mardani, hal itu disebabkan karena rantai distribusi pangan di Indonesia yang terlalu panjang.
Menurut Mardani, harga telur ayam di Malaysia hanya sekitar Rp12 ribu per kilogram (kg). Sementara di Indonesia sendiri harganya bisa mencapai Rp25 ribu per kg.
"Kayaan Malaysia tapi harga (telur) hanya Rp12 ribu per kilogram karena rantai pasokan cukup, rantai distribusinya sesuai," ucap Mardani kepada wartawan mediamasa POKER88 di Jakarta, Selasa (20/11).
Selain karena persoalan rantai distribusinya, murahnya harga telur ayam di Malaysia disebut Mardani juga dilatarbelakangi tidak ada monopoli harga.
Sebab, harga pangan dengan sendirinya akan naik jika pedagang melakukan monopoli.
"Karena itu pemerintah harus hadir menjaga harga sembako, yang menjual sembako di atas rata-rata ya dihukum," kata Mardani.
Tak hanya soal harga telur, Mardani juga menyoroti pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang hinga kini masih membuat rugi pihak rumah sakit hingga antrean yang membludak.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, mengatakan pembayaran kepada rumah sakit yang masih menunggak menjadi salah satu faktor yang membuat kerugian di rumah sakit.
Untuk itu, ia melanjutan, pihaknya berjanji untuk membenahi pengelolaan BPJS Kesehatan untuk tahun depan.
"Kami perbaiki BPJS Kesehatan pada 2019, BPJS Kesehatan harus membuat masyarakat tidak mengantre lagi, BPJS membuat dokter dan perawat mendapat bayarab yang benar. BPJS harus buat rumah sakit tidak rugi," ujar Mardani.
Menurutnya program kesehatan menjadi salah satu fokus kubu pasangan calon (paslon) nomor urut dua.
Mardani menegaskan suatu negara tak akan berarti jika sektor kesehatannya berantakan, seperti pengelolaan BPJS Kesehatan tersebut.
"Indonesia sekarang punya stunting 36 persen, makanya maaf Indonesia kalah terus karena yang lain lebih tinggi," kata Mardani.
Popular Posts
-
AGEN POKER TERBAIK Dua orang karyawan PT Kertas Nusantara, Saifulah Tanjung dan Usman Efendi kembali mendatangi Posko Pengaduan permasa...
-
AGEN POKER TERBAIK Tidak tulus mendukung Jokowi adalah kalimat yang paling cocok untuk mewakili sepak terjang Titiek Soeharto selama...
-
AGEN POKER TERBAIK Advokat Yusril Ihza Mahendra menilai Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih suka menuruti kemauan China demi k...

Arsip Blog
- Februari 2019 (83)
- Januari 2019 (80)
- Desember 2018 (107)
- November 2018 (100)
- Oktober 2018 (121)
- September 2018 (137)
- Agustus 2018 (123)
- Juli 2018 (106)
- Juni 2018 (166)
- Mei 2018 (112)
- April 2018 (131)
- Maret 2018 (61)
- Februari 2018 (68)
- Januari 2018 (129)
- Desember 2017 (45)
- November 2017 (26)
- Oktober 2017 (27)
- September 2017 (31)
- Agustus 2017 (25)
- Juli 2017 (100)
- Juni 2017 (53)
- Mei 2017 (94)
- April 2017 (90)
- Maret 2017 (86)
- Februari 2017 (124)
- Januari 2017 (132)
- Desember 2016 (84)
- November 2016 (64)
- Oktober 2016 (63)
- September 2016 (79)
- Agustus 2016 (105)
- Juli 2016 (169)
- Juni 2016 (122)
- Mei 2016 (22)

Diberdayakan oleh Blogger.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar