BJ Habibie: Prabowo Saya Pecat!
Majalah QQ - Kontroversi soal akhir karier militer Prabowo Subianto muncul lagi. Semua bermula dari pernyataan peneliti Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas yang menyebut Prabowo Subianto yang kini jadi Ketum Gerindra itu dipecat dari karier militernya.
Pernyataan itu langsung dibantah oleh Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Bagaimana sebenarnya akhir karier militer Prabowo?
Bacharuddin Jusuf Habibie yang menjabat Presiden saat Prabowo mengakhiri dinas kemiliteran pernah membeberkan kisah tersebut. Habibie lah yang mencopot Prabowo kala itu dari jabatan Panglima Kostrad.
Cerita itu ditulis Habibie dalam buku berjudul, Detik-detik yang Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006).
Percakapan antara Habibie dengan Prabowo itu dilakukan dalam bahasa Inggris seperti kebiasaan mereka ketika bertemu. "Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad," kata Prabowo seperti yang dituturkan Habibie dalam buku Detik-detik yang Menentukan. Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006).
"Anda tidak dipecat, tetapi jabatan Anda diganti," jawab Habibie.
"Mengapa? tanya Prabowo.
Habibie menjawab bahwa itu dilakukan karena dia mendapat laporan dari Panglima ABRI tentang adanya gerakan pasukan Kostrad menuju Jakarta, Kuningan dan Istana Merdeka.
"Saya bermaksud untuk mengamankan Presiden," kata Prabowo.
"Itu adalah tugas Pasukan Pengamanan Presiden yang bertanggung jawab langsung pada Pangab dan bukan tugas Anda," jawab Habibie kepada Prabowo.
"Presiden apa Anda? Anda naif!" jawab Prabowo dengan nada marah.
"Masa bodoh, saya Presiden dan harus membereskan keadaan bangsa dan negara yang sangat memprihatinkan," jawab Habibie.
Percakapan Habibie dengan Prabowo terus berlangsung memanas. Sampai akhirnya salah satu staf khusus Presiden Sintong Pandjaitan meminta Prabowo meninggalkan ruangan karena Presiden Habibie akan menerima tamu berikutnya.
Setelah dicopot dari jabatan Panglima Kostrad, Prabowo dikirim ke Bandung menjadi Komandan Sesko ABRI. Tak lama kemudian Dewan Kehormatan Perwira dibentuk.
Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat keputusan Pangab Nomor Sekp/533/P/VII/1998 tanggal 14 Juli 1998. Sebelum mengambil keputusan ini, Dewan Kehormatan Perwira telah bersidang pada tanggal 10, 12, dan 18 Agustus 1998 dengan terperiksa Letnan Jenderal TNI Prabowo Subianto sebagai Danjen Kopassus.
Dewan Kehormatan Perwira pada akhirnya mengeluarkan surat keputusan Nomor KEP/03/VII/1998/DKP. Surat tersebut dibuat dan ditandatangani pada 21 Agustus 1998 oleh Ketua Dewan Kehormatan Perwira Jenderal TNI Subagyo Hadi Siswoyo, Sekretaris Letjen TNI Djamari Chaniago, Wakil Ketua Letjen TNI Fahrul Razi, anggota Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, dan anggota Letjen Yusuf Kartanegara. Isinya adalah sederet pelanggaran Prabowo dan menutup dengan rekomendasi pemecatan dari TNI.
Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa Prabowo tidak pernah dipecat dari dinas kemiliteran. "Kok dipecat? Prabowo nggak pernah dipecat. Dia diberhentikan dengan hormat dari dinas militer," kata Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Halooo Semuanya...
Kami dari KORANQQ ingin mengajak Anda menjadi member kami dan mendapatkan pemasukan tambahan dengan cara yang gampang banget. Cukup masuk ke web kami " www.koranqq.com " dan daftarkan segera diri Anda.
4 Games dalam 1 id :
- BANDAR POKER ( BISA JADI BANDAR )
- TEXAS POKER
- DOMINO QQ
- BANDAR Q ( BISA JADI BANDAR )
HOT Promo KORANQQ :
- Bonus Rollingan 0.5%
- Bonus Refferal 20%
Minimal DP : Rp. 25.000,-
Minimal WD : Rp. 50.000,-
CONTACT US :
YM : cs.koranqq
HP : +8558969616
Pin BB : 2BE50A23
Livechat : Valencia Gwen
Popular Posts
-
AGEN POKER TERBAIK Dua orang karyawan PT Kertas Nusantara, Saifulah Tanjung dan Usman Efendi kembali mendatangi Posko Pengaduan permasa...
-
AGEN POKER TERBAIK Tidak tulus mendukung Jokowi adalah kalimat yang paling cocok untuk mewakili sepak terjang Titiek Soeharto selama...
-
AGEN POKER TERBAIK Advokat Yusril Ihza Mahendra menilai Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih suka menuruti kemauan China demi k...

Arsip Blog
- Februari 2019 (64)
- Januari 2019 (80)
- Desember 2018 (107)
- November 2018 (100)
- Oktober 2018 (121)
- September 2018 (137)
- Agustus 2018 (123)
- Juli 2018 (106)
- Juni 2018 (166)
- Mei 2018 (112)
- April 2018 (131)
- Maret 2018 (61)
- Februari 2018 (68)
- Januari 2018 (129)
- Desember 2017 (45)
- November 2017 (26)
- Oktober 2017 (27)
- September 2017 (31)
- Agustus 2017 (25)
- Juli 2017 (100)
- Juni 2017 (53)
- Mei 2017 (94)
- April 2017 (90)
- Maret 2017 (86)
- Februari 2017 (124)
- Januari 2017 (132)
- Desember 2016 (84)
- November 2016 (64)
- Oktober 2016 (63)
- September 2016 (79)
- Agustus 2016 (105)
- Juli 2016 (169)
- Juni 2016 (122)
- Mei 2016 (22)

Diberdayakan oleh Blogger.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar