Ahok: Pejabat di Dinas Perumahan DKI Pernah Ketahuan Ingin Bagi-bagi Uang Gratifikasi
Berita Akurat - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut salah seorang kepala bidang di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta disebut-sebut pernah ketahuan ingin membagi-bagikan uang hasil gratifikasi ke sesama rekanya. Namun, tindakan itu batal dilakukan karena adanya laporan dari salah seorang pejabat lain.
Uang hasil gratifikasi yang nilainya Rp 9,6 miliar itu kemudian dilaporkan oleh Kepala Dinas Perumahan Ika Lestari Aji ke Ahok, yang kemudian ditindaklanjuti ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Januari 2016.
Adapun si kepala bidang yang dimaksud kemudian dicopot dari jabatannya.
"Jadi ada yang mau bagi duit, tapi ada yang nolak dan ngelapor," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (28/6/2016)
Ahok, sapaan Basuki berkeyakinan adanya gratifikasi ke Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan ada kaitannya dengan carut marut pembelian lahan untuk rumah susun di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. Sebab, kata Ahok, gratifikasi diberikan oleh si penjual lahan yang diketahui bernama Toeti Noeziar Soekarno.
"Makanya saya juga heran, kenapa (pas dibeli) enggak diperiksa? Kan tanah itu bisa dilihat. Kan kalian yang beli. Ini kepala bidang yang ngatur duitnya. Duitnya ada di mana? Enggak tahu, disembunyiin," ujar Ahok.
Proses pembelian lahan untuk Rusun Cengkareng Barat kemudian menjadi salah satu temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) keuangan Pemerintah Provinsi DKI tahun 2015.
Dari temuan BPK, diketahui bahwa lahan itu ternyata lahan milik Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan. Beberapa waktu lalu, Ahok pernah mengundang perwakilan BPK untuk membahas permintaan dilakukannya audit investigasi terhadap proses pembelian lahan itu.
Popular Posts
-
AGEN POKER TERBAIK Dua orang karyawan PT Kertas Nusantara, Saifulah Tanjung dan Usman Efendi kembali mendatangi Posko Pengaduan permasa...
-
AGEN POKER TERBAIK Tidak tulus mendukung Jokowi adalah kalimat yang paling cocok untuk mewakili sepak terjang Titiek Soeharto selama...
-
AGEN POKER TERBAIK Advokat Yusril Ihza Mahendra menilai Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih suka menuruti kemauan China demi k...

Arsip Blog
- Februari 2019 (88)
- Januari 2019 (80)
- Desember 2018 (107)
- November 2018 (100)
- Oktober 2018 (121)
- September 2018 (137)
- Agustus 2018 (123)
- Juli 2018 (106)
- Juni 2018 (166)
- Mei 2018 (112)
- April 2018 (131)
- Maret 2018 (61)
- Februari 2018 (68)
- Januari 2018 (129)
- Desember 2017 (45)
- November 2017 (26)
- Oktober 2017 (27)
- September 2017 (31)
- Agustus 2017 (25)
- Juli 2017 (100)
- Juni 2017 (53)
- Mei 2017 (94)
- April 2017 (90)
- Maret 2017 (86)
- Februari 2017 (124)
- Januari 2017 (132)
- Desember 2016 (84)
- November 2016 (64)
- Oktober 2016 (63)
- September 2016 (79)
- Agustus 2016 (105)
- Juli 2016 (169)
- Juni 2016 (122)
- Mei 2016 (22)

Diberdayakan oleh Blogger.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar